Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/281

Halaman ini tervalidasi

281

semoeanja orangnja radja, kerna segala dagang jang doeloe doeloe semoeanja ha'is mendjadi pentjoeri, den beberapa soedager den nachoda, jang soeda terdjoeal kapalnja, maka ia poen mendjadi perentah perentahan orang keana kemari, den setengahnja orang berat bangsa sampe mendjadi pandjak topeng, den badoet segala penjanji, den sete-gahnja orang jang hin- memake baijoe soetra den kaen songket.

Sachian maka tersaboetlah perkataannja Sachbanda kedoeanja Sachbandi itoe, dengen toeannja, maka anak bapa Rerem‘an poen tiada tertahan hatinja lagi katanja: Hai soedarakoe marilah kita ini masoek.

Maka sembah Sachbanda kedoeanja Sachbandi itoepoen, ja toeankoe djanganlah kita pergi pada tempat itoe, marilah kita poelang toeankoe ingetlah apa pesenan ajahanda boenda toeankoe.

Setelah itoe maka toeannja poen berpilir, djikaloe demikian baeklah akoe poelang, maka laloa kombali lah keroemahnja mata sehari bari demianlah di ta _hanken hatinja, sebab takoet nanti djadi binasa poela, seperti jang telah soeda itce.

Maka adalah kedarnja tiga hari lamanja, maka hatinja anak bapa Reremban itoe sanget teringet inget toean poetri itoe, seperti ada jang mengataken toean poetri itoe djodomoe demikianlab rasanja, sebab