Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/335

Halaman ini tervalidasi

335

moetaalim, istemewa poela mantri hoeloebalang nistjaja menaro dendem ataskoe, den lagi djikaloe akoe dendem bagi orang jang besar dari pada akoé, nistjaja mendjadi pitnah jang amat sanget, den lagi akoe ini orang jang mengembara den lagi sebener benernja akoe ini tiada taoe maloemnia baginda.

Setelah soeda berpikir demikian, maka laloe menoendoeken kepalanja jang lebih rendah.

Setelah baginda memandang lakoenja itoe, maka titah baginda, Hai orang moeda? Apakah bitjara moe den djanganlah angkau takoet den maloe, pada barang jang di bawah padakoe, kerna angkau jang akoe ini kehandaki, djikaloe ada dengen kehendak allah, sebab telah akoe lihat den akoe denger den akoe nadarken serta akoe tanja, dalem pirasat den kijapat den hoekoemat, aken hal moe atas akoe.

Setelah itoe maka orang moeda itoepoen terlaloe amat mesgoel hatinia, kerna djikaloe tiada di toeroetnja nistjaja moerka radja ataskoe, den djikaloeakoe ini toeroet nistjaja hilanglah indahkoe pada hatinja, kerna djikaloe tida di toeroet nistjaja moerka radja ataskoe, den djikaloe akoe toeroet nistjaja hilanglah indakoe, pada segala pegawei radja, den sebagi lagi akoe orang mengembara, den orang moesapir jang amat sasat.