Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat.pdf/343

Halaman ini tervalidasi

343

Setelah dang Rekawati kedoewa dang Rekawarna melihat hal toewanja, maka laloe berkata sambil bariang bring di bawa astana toean poetri, djikaloe masi ada hikajat toean, nistiaja pada malem ini kita mendenger pasalan jang ketiga, dari pada hal jang perempoean di bentjiken laki laki, den kitapoen dapet taoe beberapa perkara, orang perampoean jang dibentjiken soewaminja.

Setelah itoe maka sahoet toean poetri; ini lagi satoe sebagi, kita lagi sedeng sakit hati dari pada hal itoe, kata dajang tambahken poela, maka adalah seperti loeka di peresken djeroek tipis, den lagi apalah hadakkoe kata, djikaloe akoe tiada kasi hikajat itoe, nistjaja hilanglah tanda kasi kita dengen ajahanda baginda.

Maka sahoet dangkin Silawati, itoelah toean kita orang baek boudi, djikaloe seperti beta djanganken hikajat kita beriken sekali poen orangnja kita tiada Soedi memandang roepanja, kendati menegor kita tida mənjahoet.

Setelah itoe maka sahoet toean poetri sambil tersenjoem, Hai: dajang djanganken kita goesari den kita tida toeroet barang pintanja, sedeng kita toeroet sepertiken kehendanja den sakit hati kita boewangken di perboeat demikian, den beberapa kita persem