Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/145

Halaman ini tervalidasi

624

bah aken keloewar toewankoe bersama sama Sjahbanda kedoewa Sjahbandi.

Maka kata anak radja itoe, baeklah soedarakoe, soepaja toewan dapet ketahwi sagenap tempat pada negri ini.

Sahoetnja sebenernjalah toewankoe.

Satelah itoe maka keloewarlah ketiganja itoe.

Sasoedahnja ija keloear, sampe pada pertengahan djalan, maka anak radja itoepoen datenglah dari belakang, serta berkata perlahan lahan, Hai adinda: inget ingetlah toewan djangan toewan beroesak hati.

Sahoetnja Indra Paulana Tamsil Maripat itoe sambil tersenjoem, tidalah tocankoe.

Maka titah anak radja itoe kepada Sahbanda, baek baeklah toewan ini memaliharaken hati adinda, kaloeken sebentar djoega akoc ini dateng bertemoeken.

Maka sembahnja baeklah toewankoe.

Satelah soeda maka anak radja poen kembalilah, kedalem astana poela.

Maka kata permaisoeri, kasih soenggoeh rasanja orang berkawan, sedang lagi bitjara di tinggalnja.

Sahoetnja: jatoewankoe boekan demikijan, kerna orang masi bahroe lagi anak jang masih sanget moedahnja, djikaloe tijada beta memboewat demikijan, nistjaja apalah kelak nantinja di kata orang di dalem negri, sedang kita di dalem negrinja di boeang boeang, di katanja poela tida ada sekali menaro indah, kerna tatkala beta