Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/180

Halaman ini tervalidasi

659

Maka setengahnja ija bersantep itoe hatinja berdebar, maka laloe tersenjoem serta katanja: Hai Siti hati kakanda sanget berdebar apakah garangan ini.

Maka istrinja poen tersenjoem serta katanja: kaloeken sahbat toean mengamoek, sebab telah ampat hari toean tiada keloear.

Maka sahoetnja kaloe kaloe demikijan djoega, dalem itoepoen adakah keredlaan hati adinda boeat kakanda pergi melihat dija.

Maka sahoetnja baeklah toeankoe.

Maka bahroelah senang rasa hatinja, sebab pada pikirnja pertjajalah kaloe kaloe istrikoe ini.

Setelah itoe maka datanglah seorang bidoewan bepersembahken, ja toewankoe ini hari Indra Paulana Tamsil Maripat mengamoek di tengah pasar.

Adapoen maka setengah bermakan itoe terkedjoet hati anak radja, maka dari pada sanget terkedjoet laloe bangoen dari pada tempat doedoeknja, serta mengambil pedang, den nasi persantepan poen di tinggalnja, maka dari pada sanget loepanja tijada bermoehoen lagi aken istrinja, serta menoedjoe kedalem pasar, maka di lihatnja soenggoeh tiga orang soeda mati dengen sendjata, maka orang poen gemper mengataken sahbatnja radja jang mengamoek itoe.

Setelah Sahbanda melihat anak radja itoe dateng, maka laloe berkata ja toewankoe inilah perboewatannja padoeka adinda.