Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/319

Halaman ini tervalidasi

798

Maka sembahnja toewan poetri, ja toeankoe: Serahkenlah hamba kepada Toehan Rabboel Alamin, jang melakoeken atas jang mengarang, sedeng lima tahoen hamba di negri orang tijada koerang apa apa, harep djoegalah ajahenda atas keselamatannja hamba. djikaloe belon hamba pendjaraken anak radja radja itoe, belonlah soeka rasa hati hamba.

Setelah soeda berkasih kasihan, maka baginda poen bermoehoen kembali pada tempatnja, den toean poetri poen tidoerlah.

Satelah sijang hari, maka radja Djamal Kamal serta mantri hoeloebalang, den pahlawannja di masoeken kedalem pendjara, den medan pepera ngan poen di perbaiki oranglah, den tanahnja poen di rataken orang mana-mana jang roesak di benerkennja orang.

Adapoen maka di malem hari Soeltan Taip poen mendjamoe orang makan den minoem serta bersoeka soeka. mana jang ikoet berperang itoepoen di persalini pakejan, maka ramelah pada malem itoe orang bersoeka soeka makan den minoem, satengahnja jang mabok, maka jang baek soewaranja poen bernjanji serta berganti ganti mengadoeken pantoen.

Maka jang pandai pandai menari laloe ija menari lah, serta bertepok tepokan tangan.

Satelah soeda bersoeka soeka-an itoe, adalah antara toedjoch hari lamanja, sakira kira kering medan peperangan itoe, maka laloe memoelahken gendrang perang poela.