Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/326

Halaman ini tervalidasi

805

berhenti dari pada memoeter moeter toembaknja, seperti orang masi hidoep lakoenja.

Satelah hampir kepada radja Sahat Roem itoe, maka laloe di kedjarnja dengen toembaknja, betoel dadanja, maka laloe goegoerlah keboemi.

Maka radja Sahat Roem poen menoembak koedanja sekali, maka laloe matilah koeda itoe.

Adapoen maka Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman malihat jang mantri itoe menoembak Tamsir Sah dari liringannja kiri, maka laloe di hampirinja dari belakang, serta di belahnja kepalanja dari belakang dengen pedangnja, maka dari pada sanget keras orang jang marah memerang itoe, den lagi pedang itoe pedang nene mojangnja, telah toeroen temoeran dari padoeka Soeltan Taip toeroenannja jang ketoedjoe, maka dari pada sanget wasijatnja pedang itoe, maka mantri itoepoen terbelah doewa serta koedanja sekali terbelah doewa itoe.

Setelah mantri itoe mati maka Djohan hendak laman dengen radja Sahat Roem itoe, maka koe dianja poen berbaliklah.

Satelah koeda itoe berbalik. Maka Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman, hendaklah memerang kepalanja radja Sehat Roem itoe, laloe liwat sedikit laloe terkena ekor koedanja radja Sahat Roem itoe, maka laloe berdjingkat djingkat, maka radja Sahat Roem terlaloe amat marahnja den maloenja serta hendak mati sekarang djoega, sebab melihat koedanja tijada berekor lagi, maka laloe menjeroeboeken dirinja kedalem ten-