Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/327

Halaman ini tervalidasi

806

tara banjak itoe, maka laloe habislah segala raijat Tadjir itoe lari sana kemari, maka bertamba haroe hara orang berperang itoe.

Satelah itoe maka Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman poen mengamoek.

Tatkala bertemoe Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman kepada radja Sahat Roem itoepoen mengoenoes pedangnja serta memerang pada Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman poen menangkis dengen pedangnja.

Maka laloe tangkis menangkis, den perang memerang, maka satelah radja Sahat Roem merasahken maloe dirinja, sebab koedanja tida berekor itoe, maka laloe berpikir di dalem hatinja, djikaloe demikijan inilah orang moeda jang memotong ekor koedakoe, maka djadi bertambah tambah marahnja, serta mengoenoes samsarnja jang beratnja seriboe lima ratoes toedjoe poeloe lima kati, serta di angkat keatas kepalanja hendak memaloe pada Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman iioe.

Setelah Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman melihat hal itoe, maka tijada berdaja lagi, nistjaja matilah akoe pada hari ini, sebab tijada dapet tertangkis, maka satelah samsar itoe hampir djato atas kepalanja, maka Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman poen sigra melompat dari atas koedanja, maka samsar itoepoen menimpa koeda itoe, laloe masoek kedalem boemi serta pakejannja sekali, maka mendjadi gepeng koeda itoe