Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/342

Halaman ini tervalidasi

821

dajang kedoewa poen memake seperti laki-laki, maka terlaloe amat hebat roepanja betoel seperti Raden Galoe Tjindra Kirana, tatkala mendjadi dalang gamboe Pengoeda asmara Danta, tatkala mengembara di negri Gergelang, demikijanlah roepanja toewan poetri itoe, maka laloe bersalin nama pada malem itoe, serta katanja: Hai dajang dajang, sekarang ini angkau seboet namakoe Indra Mardjoenoel Alam, den angkau akoe namaken Migat Ningroem den seorang Migat Ningsi, itóelah toekarannja.

Maka dajang kedoewa itoepoen terlaloe amat soeka hatinja, serta berpikir: padenja toean poetri ini menoekar nama, berpatoetan dengen roepanja den tingkah lakoenja.

Satelah itoe maka titah Indra Mardjoenoel Alam, Hai Nigat Ningroem kedoewa Migat Ningsi, maka bawalah angkau seorang sebantak anak panah dengen boesernja sekali, den seorang bawa soempitan dengen djemparingnja sekali, soepaja kita masoek di dalem hoetan seperti lakoe orang memboeroe soepaja djangan sampe kita di ketahwi orang, den nanti kelak akoe membawa senapa serta dengen sekalijan perkakasnja.

Satelah soeda memake pedang masing masing itoe, maka laloe berangkat keloewar dari dalem astana itoe, serta ija naek keatas djendela, maka laloe teroes keloear menoedjoe kebelakang negri.

Satelah sampe pada pintoe belakang itoe, maka di lihatnja pengawal pintoe masi berdiri djoega kedoeanja. maka Indra Mardjoenoel Alam itoe