Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/370

Halaman ini tervalidasi

849

Sjahdan maka koeda itoepoen bernang tida be- rapa lamanja, maka laloe sampe ketepi pantai.

Setelah sampe kedarat, maka orang jang di darat poen habis dateng melihat hingga penoe sesek di tepi pantai itoe, maka satengahnja jang bebel di katanja orang gila ketiganja orang ini.

Maka Indra Maulena Pathoel Alam poen tida sedar lagi kata kata orang itoe, maka laloe naek kedarat.

Satelah di lihatnja segala hema anak radja- radja pada pinggir negri itoe, seperti waroeng di pasar roepanja, den toenggoel pgndji pandji seperti boengah dadap di taboer rasanja, den segala toembak den lambing soempitan seperti doeri landak jang berdiri, den segala barisan senapan seperti pager djaro roepanja,

Satelah itoe maka Indra Maulana Pathoel Alam masoek kedalem tantara banjak, serta di masoeken koedanja kedalem tantara itoe serta saekor koeda dengen tiga orang.

Maka segala raijat malihat hal itoe, sekalijan poen berdijem djoega, sebab sangkanja kawan kawan segala anak radja radja, djadi seorang poen tijada jang mengadoe biroe dija. sebab ia poen tijada memboenoe orang hanja berdjalan djalan djoega, maka saorang pada saorang poen berdijem, hanja tersenjoem djoega melihat hal itoe.

Adapoen Indra Maulana Pathoel Alam berdjaland jalan itoe, melanggar segala raijat, adalah antara tiga djem lamanja belon djoega ija sam