Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/401

Halaman ini tervalidasi

880

Maka katanja: Hai Indra Mengerna, bahoewa akoelah anak radja negri Toral Arkan, akoelah jang bernama Indra Boeganda Aspandar Sah.

Adapoen maka satelah anak radja itoe mengataken namanja, maka Indra Mengerna poen sigra soedjoed mentjijoem kaki tocannja, serta meminta ampoen.

Maka kata anak radja itoe. Hai soedarakoe, sekarang ini akoe ampoeni barang dosamoe, tetapi sekarang segala anak Djin jang banjak itoe, djanganlah ija membantoe Soeltan Soeltan lagi, soepaja sekalijan mengikoet akoe, kerna akoe ini tida ada ampoenja raijat hanja Sahbanda kedoewanja Sahbandi djoega.

Maka sembahnja ja toeankoe mana djoega titah perentahnja Sjeh Alam hamba ini toeroet.

Satelah itoe maka titah anak radja itoe. Hai soedarakoe: Katakenlah kepada akoe, Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman itoe sijapa? den perna apa kepada Soeltan? den berkatalah bener kepada akoe, djanganlah soedarakoe berdjoesta.

Maka satelah itoe Indra Mengerna poen toendoek tersenjoem, serta katanja: Ja toeankoe bahoewasanja jang mendjadi Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman itoe, bahoeasanja itoelah istri toeankoe jang bernama toean poetri Mahroem Siti, maka beberapa radja radja jang di tangkepnja den di pendjaranja, maka hambalah sekalijan soedara hamba jang mendjadi pendjawatnja di dalem perang.

Satelah anak radja mendenger habar itoe, ma-