Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/484

Halaman ini tervalidasi

963

poen tiada djandjinja nanti kami oendoerken diri.

Satelah itoe maka Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman poen memandang kepada Indra Maulana Mapthoel Alam itoe, maka di lihatnja ija bergandaran seorang anak Djin jang amat hebat sekali roepanja anak Djin itoe, kerna sajapnja seperti roepa sajap kalong, den tangannja seperti roepa tangan manjat, den adalah jang roepanja seperti roepa matjan, maka terlaloe amat ganas lakoenja den gagah beraninja itoe.

Satelah itoe maka Wadanta Sari poen meroepaken dirinja seperti koeda, maka itoelah di gandarken oleh Djohan Pahlawan Nasib Berdjaman, maka terlaloe amat pantes sekali barang lakoenja, den Indra Mardjoenoel Alam poen bergandaran Doerman Maha Soora namanja, jang boeloenja hidjo sebagi daoen pisang jang moeda warnanja, serta memandang kabalakang serta menjoeroehken segala raijat memaloeken gandarang perang, maka laloe di paloe oranglah gandarang itoe dengen berapa djenis lagoe, maka hatinja segala jang penakoet mendjadi sakit mendadak, djanganken bisa berperang sedang melihat roepanja matjemnja mendjadi lemas kakinja hingga tida koewat bertindak, dari pada takoetnja melihat roepanja djenis Djin Aprit itoe.

Adapoen maka terseboetlah padoeka Soeltan Taib, mendenger soewaranja gandarang peperangan itoe, maka badannja seperti tida terbawa berdjalan rasanja, sepertiken hendak {{hws|menje|menjerahken}