Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 02.pdf/69

Halaman ini tervalidasi

549

Hai sahbatkoe bahoewa semalem kita telah masoek kedalom roemanja sabat baek kita, maka kita kepoelesan di sana.

Maka kata seorang: kita poen demikijan djoega.

Maka kata jang seorang lagi poela, itoelah djikaloe kita pikir-pikir kita ini betoel seperti laki-laki jang di kebiri, maka dirasaken dirinja soenggoe seperti kata itoe.

Setelah di lihatnja, maka terlaloe amat heranlah, maka sekalijannja poen terlaloe amat maranja, serta katanja: Hai sahbatkoe, djikaloe demikijan maloe soenggoe rasanja kita ini, kerna terbedaja oleh perempoean itoe, den djikaloe demikijan baeklah kita ambil dengan perkosa sebab tatkala hari soewaminja soeda. berdjandji dengan kita ketiga ini.

Tatkala memindjem mas satoe kati setengah, maka perdjandjian apa djoega barang kehandak kita tiada terlarang olehnja, dan sekarang baeklah kita ini minta istrinja, soepaja kita beristriken ketiga soedara ini berganti ganti, kerna ia berboewat maloe aken kita, nistjaja kita poen berboeat maloe padanja.

Maka sahoet seorang, Hai soedarakoe pada pikir hamba ini, djikeloe kita minta istrinja nistjaja tiada dapet bagi segala hoekoem radja di dalem negri, dan djikaloe demikian terlebi baek kita minta dagingnja satoe orang satoe kati setengah, maka dalem kita ketiga adalah tiga kati semoewanja, dan djikaloe kita dapet tiga kati dagingnja, nistjaja |ia poen bole mendjadi mati.

Maka sahoetnja soenggoeh akal ini.

Selelah soedah mesoewarat itoe, maka laloe pergi