Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/111

Halaman ini tervalidasi

1087

iboenja kedoea laki istri, maka laloe sigra menjembah kaki iboenja.

Maka pada tatkala itoe kaki Rembanan kedoewa bibi Reremban poen pangsanlah tida chabarken dirinja lagi, maka di siramken aer mawar laloe sedarlah, serta katanja: Wai! anakoe sampe hati dateng rasanja, dari permoela-annja dateng pada kesoedahannja.

Sasoedahnja itoe maka nasi persantepan poen di angkat orang, maka ramelah orang di loewar den di dalem soewaranja orang makan.

Satelah saleseh dari pada, makan den minoem itoe, maka boenji boenjian poen di paloe oranglah serta bersoeka soeka, maka haripoen djadi malemlah soeda.

Kalkijan maka satelah malem hari itoe, maka Indra Boeganda Aspandar sjah poen masoek kedalem peradoewan serta istrinja kedoewa itoe, satelah sampe kedalem peradoewan itoe, anak radja itoepoen bertamba tamba doekanja seperti menantang satroenja jang amat berani demikian lah rasanja itoe.

Maka tidalah kami seboetken hal dalem peradoewan itoe, maka terseboetlah perkata-annja soeltan Taboerat serta dengen soeltan Bahroen.

Satelah sijang hari maka laloe keloewarlah di balee penghadepan, serta di hadep oleh segala mantri hoeloebalangnja, maka pada koetika itoe soeltan Taboerat doedoek berdjedjer ketiga dengen soeltan Taib, maka bebrapa keroesi jang kaemasan itoe di atoer orang antara seriboe ke-