Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/115

Halaman ini tervalidasi

1091

berperang poen anakoe telah merasahken, dengen anakoe Indra Boeganda Aspandar sjah, den apalah soedahnja den seorang poen tida jang mendapet melawan dija, den sekarang apakah hendak di kata lagi, maka harep djoega soepaja boleh doedoek dengen berhadep selama lamanja, soepaja boleh mendjadi kekal saoemoer hidoepmoe itoe, kerna berperang itoe lantarannja sebab poetri Tadjir telah di peristrikennja oleh soedara anakoe sekalijan, den sekarang apalah goenanja lagi kita berperang perangan, kerna barang pekerdja-an kita jang telah laloe itoe wadjib kita tobat den moehoenken ampoen kepada toehan mendjadiken kita ini, den barang jang menoeroet kata ajahanda santausalah ia, den barang jang tida menoeroet kata ajahanda nistjaja dateng bahla atas dia dengen seksa jang amat sanget.

Satelah itoe maka segala radja radja den penggawa den kepala perang poen semoewanja menoendoeken kepalanja, serta bertambah tambah takoetnja kepada soeltan Taboerat itoe, maka segala radja radja poen bahroelah taoe jang anak radja moeda itoe anak oleh radja Toral Arkan.

Satelah itoe maka sembahnja segala radja radja itoe, ja toewankoe: sebenernjalah seperti titah toewankoe, bahoewasanja hamba sekalijan ini menoeroetlah seperti katanja nasehat toewankoe, den tobatlah hamba sekalian dari pada pekerdja-an jang telah soeda.