Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/116

Halaman ini tervalidasi

1092

Sjahdan maka di tjeritaken oleh jang mengarang tjerita ini, maka sedang berkata kata itoe, maka kedengeranlah soewara di atas oedara seperti angin riboet soewaranja, serta kalamlah di sabelah oetara roepanja sebagi awan jang menjandoeng hoedjan, maka segala jang mengadep poen heranlah.

Adapoen maka sekoetika poela kelihatan Mahradja Danoe sakti Wira djaja, serta segala adjar adjar den berhamana den segala adji adji den pendita |pendita, den serta di iringken oleh radja Dewa jang bernama Mahradja Widanta sakti, serta raijatnja Dewa Dewa, den radja Djin poen ada bersama sama jang bernama Mahradja Gangga Maja sakti itoe, dengen segala raijat Djin itoe

Satelah sampe pada penghadepan itoe, maka sagala radja radja jang dari pendjara itoe semoewanja dahsat, dari pada sebab bahroe ia melihat roepa jang tiada kerowan tampang bangoennja itoe; kerna adalah tiga bangsa, pertama segala Dewa Dewa, ketiga segala Djin, maka jang terbelakang lagi belon ada sampe bebrapa poela radja radja dari pada radja tjindra mengandara Mambang Peri.

Satelah itoe maka mendjadi haroe haralah pada penghadepan itoe, maka segala radja radja itoepoen masing masing masoek mengadep, den segala raijatnja masing masing semoewanja berboewat hema, adalah jang di sisi hoetan den adalah jang di tepi laoet itoe.

Adapoen maka tidalah kami seboetken, maka