Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/125

Halaman ini tervalidasi

1101

lagi poetoes hockoem ini, den toean hendak amarah dengen kita, den doedoeklah toean dahoeloe soepaja toean denger dehoeloe, den djikaloe bersalahan hoekoem kita, maka mana djoega titah segala radja radja kaindra-an kita terima.

Maka Mochamad sjahrab poen tida tertahan rasa hatinja seperti hendak menergam rasanja kepadanja.

Maka Mahradja Danoe poen doedoek poela serta katanja: Hai anak manoesija berboeat hoekoem jang adil, djikaloe tiada nistjaja akoe djadiken haboe tanah manoesija ini dengen sakedjap mata djoega.

Adapoen maka titah soeltan Taboerat, Hai soedarakoe Mahradja Dewa kedoewa Mahradja Djin, bahoewasanja toeankoe ini seorang radja jang besar lagi adalah lebih koewasanja dari pada segala tanah Dewa den tanah Djin, istemewa atas anak sendiri, den djikaloe ada toewankoe ampoenja kakoewasa-an atas anak, maka sepatoetnja toewankoe jang menjoesahken anak itoe, sepatoetnja toean kataken hoekoem jang patoet, sedang segala radja radja jang di bawa hoekoem toean den toean dapet menghoekoemken, seperti jang memboenoeh orang den di boenoeh poela, den jang mengambil harta orang di ambil poela hartanja, den jang rampas orang di rampas poela, den mengapa pada anak kita sendiri dosa jang ketjil tiada di beri hoekoem jang ketjil, den mengapa di berinja soempah, den boekankah dapet di hoekoem dengen hoekoem jang lain,