Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/129

Halaman ini tervalidasi

1105

noesija jang mati terboenoe oleh Mahradja Danoe sakti Wira Djaja itoe.

Adapoen maka satelah sampe keloewar kota itoe, maka bebrapa segala radja Djin den radja Dewa Dewa den radja Tjindra itoe jang terseboet hema kepada tepi laoet den sisi sisi hoetan, maka terkedjoetlah melihat saekor kera terlaloe amat besarnja, serta toedjoeh warna boeloenja itoe.

Maka heranlah masing masing pada pikiran, dari mana datengnja binatang ini, serta dengen berdijem diri dari pada sanget takoetnja oleh soeltan ampoenja keramat jang amat moelija.

Satelah itoe maka pikir Mahradja Danoe sakti Wira Djaja itoe dari pada akoe hidoep backlah akoe mati, kerna maloe sekali rasanja akoe mendjadi sebagi roepa ini.

Sasoedahnja itoe maka Mahradja Danoe sakti Wira Djaja poen bangoen dari pada tempat doedoeknja, serta dengen mengoenoes pedangnja, serta hendak memerang kepala soeltan Taboerat.

Maka Mochamad sjahrab poen menangkis dengen radja radja, maka laloe terpenggel pada leher mantrinja sendiri laloe poetoes, maka radja poen meloempat loempat serta mengamoek kakiri den kekanan serta oendoer keloewar, maka habislah segala raijt anak radja radja itoe di hamoek, mana djoega jang hampir tida lepas dari pada mati.

Adapoen maka pada koetika itoe mendjadi haroe hara, den segala raijat Tadjir den raijat Lang-

Soeltan Taboerat

134