Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/142

Halaman ini tervalidasi

1118

Tatkala itoe ikan poen soedjoed kepada radja den soeltan, serta berkata: ja toewankoe beriboe riboe ampoen kebawa doeli toewankoe, bahoewa hamba ini terlaloe amat besar sekali dosa hamba kepada toewankoe, moehoenlah soepaja dapet kembali seroepa roepa kami jang dahoeloe.

Maka sabda baginda: Allah adalah mengampoeni atas hambanja, den sekarang ini adakah toewankoe ketiga tobat dari pada mela-anatken samanja hamba allah.

Maka sembah radja ketiga itoe, tobatlah hamba dari pada pekerdja-an itoe.

Sahoet radja itoe, Hai soedarakoe apakah jang dateng rasa padamoe, adakah senang orang jang kena soempah? den adakah manepaat atas dari toeankoe ini?

Maka sembahnja ja toewankoe demi Allah toehan ka-abah, den demi rasoelnja tida sekali kali hamba ini merasahken senang, den menepaat.

Maka soeltan poen tersenjoem mendenger kata radja ketiga itoe, serta katanja: ja soedarakoe bahoewasanja begitoe djoega rasa kepada anak- koe jang toewankoe soempahlah padanja, sebagimana rasa sakitnja jang ia kena soempah bapanja, den demikian djoega rasa toewankoe, kerna masi banjak hoekoem jang lain.

Maka betapa toewankoe ini sanget sekali berboeat laanat kepada anak sendiri, sedang orang lain djanganken satroe moesoeh kita, sedang kajoe batoe den hewan poen tida harepnja kita melaanatken kepadanja, istemewa anak kita sen-