Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/164

Halaman ini tervalidasi

1140

toean, den hareplah doa boenda sekarang bijarlah taoe taooe diri toean di dalem negri orang, den djangan berbesar besar hati den djangan sanget berbanta dengen kakanda toean, den djangan sanget goesar kepada orang den kepada dajang dajang, den bijarlah bisa toean menaro diri, kerna toean pijatoe di negri orang den peliharaken moeloet anakoe den tangan anakoe, den barang kerdja djangan terlandjoer, den djikaloe toean pergi singgahlah pada negri Bahroel Alam serta katakenlah salam doakoe kepada padoeka ajoenda toean, den djanganlah sampe sampe hati dengen soedara toean, den djangan tega tega hati toean den lagl djangan tida singga di sana.

Satelah itoe maka toean poetri den anak radja poen menangislah mendenger pesan iboenja, sebagi orang jang mati rasanja.

Maka kata permaisoeri kepada anak radja, ja anakoe: djanganlah toean sampe sampe hati aken istri toean, den ampoenilah barang dosanja den maloemkenlah barang salah bebelnja, den menarolah bonda aken anakoe, den boenda ini kirim kirim anak bonda jang ada di Bahroel Alam soepaja anakoe memberi nasehat, djanganlah boeat seperti orang lain, den barang dosanja jang telah soeda djanganlah di inget ingetken den hapoeskenlah dengen kata kata boenda ini.

Satelah itoe maka poetra kedoewa poen menangis, den soeltan ketiga poen menangis rembesbe air matanja, den segala dajang dajang