Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/174

Halaman ini tervalidasi

1150

dja bertanja dahoeloe, nistjaja ia maoe dari pada soeda terlandjoer apalah hendak di kata, den hendak berbanta ia poen maloe, den lagi takoetlah kaloeken moerka ia.

 Maka di tjeritakennja dalem hikajat ini, sebab itoe maka djadi pitna sebab sjahbandi sanget mesgoelnja dateng dari segoelnja, maka sampe kepada istrinja, den dari pada istrinja djato pada anak perempoeannja, tetapi disini pengarang tida seboetken, nanti kaloe kelak jang hampir achir kalamnja ini, satelah itoe haripoen malemlah soeda.

 Satelah soeda malem, maka terseboetlah perkata-annja toean poetri Mahroem siti itoe kedoea toean poetri Mahroem sari itoe, tatkala masoek kedalem astana bertemoeken soedaranja toean poetri Tjindra sari itoe, serta berpeloek den bertjijjoem laloe bertangis tangisan.

 Maka satelah soeda dari pada itoe, maka toean poetri poen menjampaiken seperti pesen iboenja, serta salam doanja, maka habislah di chabarken, maka soekalah toean poetri ketiga itoe.

 Maka dari sebab pengarang tiada tjeritaken hal perihal orang bertjinta tjintahan itoe sebab toean poetri Tjindra sari orangnja bebal boekan seperti poetri kedoea itoe.

 Satelah soeda maka laloe makan den minoem bersoeka soeka-an, maka selamanja ia beristriken radja, maka tiada di endah iboe bapanja dari pada sebab sanget magroernja itoe, inilah perempoean bedebah namanja,