Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/201

Halaman ini tervalidasi

1177

tapnja Dang Soendari, dan iboenja poen tida sepertinja ampoenja ratap demikianlah tipoe orang jang doerdjana.

Satelah soeda di tangisi itoe, maka baginda poen memereksa kepada sekalian orang jang di dalem astanah, laki laki dan perampoean semoeanja, maka seorang poen tida ada jang dapet mengakoe teroes terang.

Satelah itoe maka datenglah siang hari, maka mait itoepoen di tanem orang dengan seperti mana adatnja.

Sesoedahnja di tanem orang, maka radja poen menjoeroehken segala dajang dajang itoepoen bersoempah sekalian.

Maka sekalian dajang dajang poen bersoempahlah dengan nama Toehannja itoe, maka tida boleh di dapet dengan terangnja, sebab seorang tida bersangka entahlah siapa jang ampoenja perboeatan itoe.

Satelah itoe maka radja poen memake seperti pakejan radja doedoek kepada bale penghadepan, serta Sjahbanda dengan istrinja kedoewa dan segala dajang dajang dan segala jang mengawal negri itoe, jang ada pada pintoe astana semoeanja di bawa kepada radja.

Maka radja poen memereksa kepada Dang Rekawati, Hai Dang Rekawati: boekankah angkau ampoenja pekerdjaan sendiri, kaloe kaloe angkau ada menaro goesar dan marah kepada soewami toewan itoe.

Soeltan Taboerat

116