Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/222

Halaman ini tervalidasi

1198

koet, sebab telah adetnja radja radja tida dapet lama meningga ken negr nja, maka itoelah mendjadi bertambah tambah aken masgoelnja, serta katania: haeklah toewankoe.

Satelah itoe maka Soeltan Taib poen demikian djoega, dan Moehamad Sjahrab poen demikian djoega.

Maka anak radja poen mendjadi tida djadi ia berdjalan pada hari itoelah.

Sasoedahnja segala radja radja itoe poelang, maka anak radja itoepoen bertambah tambah roesaklah hatinja, melihat hal kedoewa istrinja ito, dan lagi ia hendak meninggal negri takoet sekali kali, sebab kata segala oelama: tida patoet sekali radja itoe meninggalken negrinja, lagi djikaloe satoe radja meninggalken negrinja, soeda tentoe banjaklah pitnah di dalem negrinja.

Maka dari pada Indra Boeganda Aspandar Sjah itoe orang jang sanget berakal, maka laloe memanggil mantrinja Datoe Pandekar namanja, aken mantrinja padoeka almarhoem, serta katanja: Hai mamanda mantri, rahasija ini penarokoe padamoe djanganlah manda kataken pada seorang djoega, bahoewa mamanda kataken kepada segala raijat dan mantri mantri jang lain dan kepada hoeloe balangkoe sekalian, jang hari ini radja tida boleh dapet keloewar pada bale penghadepan, hanja mamanda djoega aken badal dari pada hamba, aken doedoek pada menghoekoem pada bal i Rong, kerna radja itoe hinggah soedaken semboeh istrinja bahroelah ia ke-