Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/229

Halaman ini tervalidasi

1205


poen larilah dengan kemaloe maloewan, kerna dalem hatinja toewan poetri mengapa orang ini berkata kata jang demikian, betoe] seperti orang jang soeda biasa bertemoe tingka lakoenja, den lagi dari mana datengnja den tahoenjaia dateng kemari ini, kaloe kaloe anak radja besar djoega garangan, djikaloe ia anak orang jang sembarang nistjaja ia tida berani dateng kemari ini.

Tatkala anak radjaitoe melihat jang poetr itoe lari, serta di ikoetnja dari belakang, kerna anak radja itoe sedang teringet tatkala di dalem taman aken tmemboedjock boedjock istrinja, waktoe ia lagi sedang meradjoe itoe, maka laloe di hoesirnja barang kemana perginja poetri itoe.

Satelah itoc maka poetri itoe poen lari kesana kemari, serta katanja: Hai hamba allah, pergilah angkau djangan angkau dateng kemari séperti lakoe orang gila.

Adapoen maka poetri itoe poen sigra lari masoek kedalem haloewat padocka ajahandanja itoe.

Maka pada tatkala itoe Pendita Raman Raman poen sedang di hadep oleh segala moerid moeridnja, laloe sigra terkedjoet melihat anaknja itoe dateng dengan goepoenja serta mengadoeken halnja, maka dengan sekoetika poela anak radja itoe poen sampelah kehadepan segala adjar adjar itoe. Satelah di lihat oleh pendita itoe, maka laloe di kenalnja jang anak radja itoe anaknja oleh Padoeka Soeltan Taboerat, maka ia poen tahoelah jang ia lagi hilang akalnja, sebab terkena oleh Djin perempoean itoe.