Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/230

Halaman ini tervalidasi

1206

Satelah anak radja itoe melihat segala adjar adjar, dan melihat pendita itoe, maka pada ingetannja seperti ia mengadep padoeka ajahanda itoe laloe ia dateng serta soedjoet menjembah kaki pendita itoe, serta bertanjaken Sjahbanda dan: Sjahbandi.

Kata jang mengarang hikajat ini.

Demikijan tjerita anaknja Soeltan,
Sekalian pembatja boewat ingetan;
Ini anak radja soeda mendjelamoetan,
Sebab tergoda Djin boekannja setan.

Demikian anak Radja poenja pekerti,
Pembatja inget di dalem hati,
Di satoe anak radja jang sakti,
Tida oeroeng tergoda Djin soedaken pasti.

Kata anak Radja itoe: Wai ajahanda kemana kah soedara hamba? telah lima hari lamanja telah tiada hamba ini melihat, maka berkata kata itoe sambil tertawa tawa dan tersenjoem senjoem sebagimana lakoe orang jang gila.

Maka tatkala pendita Raman Raman melihat tingkanja anak radja itoe, laloe ia menggeraken kepalanja serta katanja, ja anakoe: bahoewasanja njatalah angkau ini terkena Djin.

Adapoen maka segala moerid moeriditoe poen terlaloe amat marahnja kepada anak radja itoe, pada rasanja hendaklah memboenoe kepadanja.

Maka titah pendiia pada sekalian moeridnja Hai anakoe sekalian: djanganlah kamoe sanget