Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/253

Halaman ini tervalidasi

1229

kepadanja di sangkaken ia telah biasa di dalem hoetan, dan pekerdjaannja memboeroe itoe, maka ia mendjadi takoet aniaja kepadanja, sebab sangkanja ia soeda biasa di dalem hoetan.

Satelah itoe maka adalah pada soewatoe hari, toean poetri Roemroem Bahroem poen memberi pakean pegimana tjara orang pemboeroe itoe, seperti endong dan panah serta parsinja, dan soempitan dengan djemparingnja, serta pakean nja sebagimana tjara orang pemboeroe.

Sasoedahnja di kenaken pakean itoe, maka roepanja mendjadi terlebih baek seperti tida terdjedjak di boemi rasanja, maka hendaklah di beriken koeda kesaktian kepadanja, maka kata kakendanja: Hai tjoetjoekoe inilah pantes boeat anakoe pergi memboeroe.

Maka sahoetnja: ja kakenda oesahlah bergandaran koeda, kerna beta ini boekan pemboeroe, lagi tida djaoe hamba pergi hanja pada hoetan jang dekat dekat djoega.

Satelah itoe maka kakinja poen dijemlah tida berkata lagi, sebab adat tjoetjoenja itoe barang jang ia tida berkahendak, maka ia tida berkahendak djoega, dan djikaloe pada barang jang di kahendaki tiada dapet di larang lagi.

Maka adalah pada soeatoe hari anak itoe poen bermoehoen kepada iboenja dan kakindanja, serta berdjalan menoedjoe kedalem hoetan itoe dengan seorang dirinja, maka kakinja poen sanget pertjintaannja setiap tiap hari, tetapi tida seperti