Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/268

Halaman ini tervalidasi

1244

loe dengan maloenja sambil menangis, dengan tida terkira kira soewaranja.

Maka pada tatkala itoe kedengaranlah soewaranja menangis dan berterejak itoe kepada kakandanja, hingga soedaranja poen terkedjoet serta lari dengan sigranja pergi mentjari soewara 3 soedaranja itoe, maka laloe bertemoe, katanja: mengapa toean menangis ini? serta di peloknja dan di tjioemnja soedaranja sambil menjapoe aer matanja, serta katanja: mengapa toean menangis ini? dan manoesia mana jang mengharoe biroe toean ?

Maka sahoetnja toean poetri Maal Djamdjam Seri Negara sambil menangis itoe, katanja: Wai toeankoe adalah seorang laki laki pada bawa poehoen itoe pada hampir soengai ini ia berboeat onar kepada hamba.

Adapoen maka poetra Bahroel Alam itoe sedang panas darahnja dan kering hotaknja, maka laloe di hampiri orang itoe dangan marahnja, serta bertemoe laloe di tendangnja dan di tamparnja dan di sepaknja serta di taboknja, maka orang itoepoen gemetar segala anggautanja dengan meminta minta ampoen, katanja hamba ini tida berdosa, mengapa toeankoe dateng semana mana namparken kepada hamba.

Maka habislah mandi dara sekalian toeboehnja, maka dari pada ia anak pegoenoengan lagi tjilaka malang dirinja, serta tida ada soeatoe poen ilmoenja, tambahan tida ada kesaktiannja djadi ia takoet melawan pada anak radja itoe, maka