Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/284

Halaman ini tervalidasi

1260

ekornja, dan di toebroeknja dengan kepetnja, maka ikan Gangga soera rasanja poen kemati matian rasanja, maka tida berhentinja lagi ia samber menjamber, serta katanja: Hai Mahradja Gangga sari, tidalah angkau ingat, bahoewa tatkala angkau mendjadi radja Djin itoe, akoelah berboewat angkau sebagi kerbau djara, dan sekarang angkau berboeat poela ataskoe, dan djikaloe orang jang hati djahat, sekalipoen sebagimana djoega ia tida bisa meninggalken kedjahatannja, hingga ia mati sekalipoen dengan kedjahatannja djoega ia bawa kedalem koeboer, dan sebabnja akoe sampe djadi selakoe ini dari sebab angkau, dan sekarang djikaloe beloen akoe keloewarken dari pada njawamoe itoe, beloenlah poewas rasa hatikoe ini.

Adapoen maka ikan doewa ekor itoepoen lari masoek kedalem boemi itoe, maka ikan jang saekor itoepoen di bawa oleh ombak itoe pada sebalah magrib itoe, dan pada ketika itoe, maka Gangga saripoen melihat jang ada seorang menoesija hanjoet di laoet itoe, dengan kaki tangannja terikat dengan tali itoe.

Maka kata Gangga sari kepada Gangga soera, Hai Gangga soera: djikaloe demikian apalah goenanja. kita berperang sijang dan malem ini, seorang poen tida ada jang beralahan, kerna hari ini akoe alah dan hesok poen akoe melawan poela, dan hingga dateng hal jang demikijan, maka segala raijat kita dan ikan jang ketjil ketjil habis pada mati serta binasa itoe, maka apa-