Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/290

Halaman ini tervalidasi

1266

kolomnja kemala itoe, maka laloe gaiblah anak manoesija itoe dari pada matanja rada ikan itoe.

Maka radja ikan itoe terlaloe amat, marahnja seperti oelar berbelit belit lakoenja serta berpoesing poesing kedoewanja, aken mentjari anak menoesija itoe segenap tempat, maka tidalah dapet kelihatan lagi, maka tatkala itoe mendjadi menjesallah dirinja kedoewanja itoe.

Kata soedaranja: inilah perboewatan moe, dan sekarang djikaloe tida dapat anak menoesija itoe, atas batang lehermoe aken gantinja, dan akoe matiken angkau dan akoe keloewarken njawa moe dari pada badanmoe itoe.

Maka sahoet radja ikan itoe, Hai soedarakoe: djanganlah angkau goesarken akoe, bahoewa akoe poen djoega poenja anak panah di tjoeri, dan marilah sama sama kita mentjari, dan djikaloe tida bisa mendapet sama sama kita poenja tjilaka.

Satelah soedaranja mendengar katanja itoe, maka mendjadi terlaloe amat marahnja, serta di tangkapnja angsangnja dengan moeloetnja serta di sabat sebatnja dengan ekornja, laloe di himpaskennja kedarat dengan sekali himpas djoega keloewar dara dari moeloetnja dan angsangnja, rasanja hampirken tjopot kekepetnja sebelahnja itoe.

Hatta anak menoesija melihat hal itoe, maka laloe berpikir di dalem hatinja, bahoewa djikaloe ia masi djoega selama lamanja bekelahi dari pada sebab harta ini, dan djikaloe demikijan baeklah akoe boenoeh ikan kedoewa ekor itoe,