Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/294

Halaman ini tervalidasi

1270

Kata toewan poetri: djikaloe pada perasaankoe kaloe ija masi bisa hidoep kembali, serta ija taoe dateng kemari handaklah beta membalas sakitnja orang itoe.

Sahoet poela dajangnja kedoewa itoe, jatoewan koe: di manakah ija bisa dapat hidoep, kerna maitnja telah soeda di boewangnja kedalem laoet serta di ikatnja sekali, kaloe kaloe soeda di makan ikan jang besar besar atawa di telan oleh oelar Naga.

Maka kata toewan poetri itoe, Hai Tan Wati: kita berkata djoega kaloe kaloe ija hidoep, dan sekalipoen bijar sebagimana poela masaken ija berani naek pada maligai ini, kerna sangat banjaknja segala penggawa jang aken mengawal.

Adapoen maka dengan sekoetika itoe djoega Indra Maulana Askandar Sjah poen mengeloear- ken kemala itoe dari dalem moeloetnja, serta laloe di masoeken kedalem pinggangnja, maka dengan sigra dapetlah kelihatan roepanja dengan toewan poetri itoe, dan segala dajang dajang poen mendjadi terkedjoetlah malihat roepanja orang itoe, dan toewan poetri poen djangan di kata lagi sebagi ada marijem pada hatinja, serta berkata: sijapakah orang ini? dengan beraninja ija soeda naek pada tempat ini, dan roepanja sebagi orang jang mati di boenoeh itoe. ?

Maka sahoet anak goenoeng itoe dengan bengal serta bebelnja, Hai toewan poetri: kita dateng kemari ini heddaklah berdawa boeroeng kita jang toewan soeda mengambil itoe, dan