Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/308

Halaman ini tervalidasi

1284

tjerita tjerita jang dehoeloe dehoeloe kala, den pada tatkala di tjeritakennja itoe, maka djikaloe pada hal jang memberi rawan pada hati, maka rawanlah hatinja orang mendengar, den djikaloe tjeritanja pada waktoe mesgoel, maka masgoel, Jah hati jang mendengar, dan djikaloe tjeritanja soeka tjita, maka soeka tjitanja hati jang mendengar itoe, maka itoelah kata katanja jang ledjat rasanja toewankoe.

Satelah itoe maka soekalah hatinja Moealim itoe, dan segala jang mendengar soeal itoe dan djawab itoe djangan di kata lagi, terlaloe amat soekanja, kerna segala moerid moerid jang mengadep itoe bisa mendjadi bertambah tambah ilmoenja.

Sabermoela maka di tjeritaken adalah antara beberapa lamanja Indra Maulana Askandar sjah ada pada tempat Moealim itoe, maka habislah segala ilmoe Pakha dan ilmoe oesoel di peladjarinja' maka hinggah tahoelah ia dari pada menjoerat dan mengarang itoe demikijan itoe adanja.

Hatta maka adalah pada soewatoe hari Moeaalim itoepoen bertanja: Hai anakoe ini sangat mesjgoe pada hati aken hal anakoe ini, dan dari manakah anakoe dateng, dan siapakah iboe bapa anakoe ini? dan apa moela kernanja makanja anakoe boleh bisa sampe kemari? kerna mendjadi soewatoe kacheranan aken memandang pada mata pada toewan ini waktoe.

Maka sembahnja: ja toewankoe bahoewa dateng hamba ini dari lobang boekit Raman Giri,