Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/335

Halaman ini tervalidasi

1401

den apalah goenanja jang akoe ini terlebih di kasihi dari pada dajang dajang jang lain itoe, den lagi boekan akoe di kata boediman, den djikaloe akoo tijada dapat membitjaraken hal ini, apalah goenanja jang akoe mendjadi anak dari pada Sjah bandi, den belonlah boleh di kata akoe kasih dengen toean poetri.

Satelah soeda maka Tan Seri Kentjana poen berkata, Hai Kaka dajang sekalijan soedalah: djang toewan sekalijan mengadoeken hal ini, kerna ini ada hamba boekan toewan den lagi barang kehanda kita di mana berlakoe, den djikaloe ada chabar itoe sampe kepada anak radja moeda nistjaja penpawal djoega jang mendapat sala, sebab ija mengawali sijang den malem, den sebaginja lagi djikaloe sesoenggoehnja jang namanja hamba tocan poetri sekalipoen, maka mati bersama sama toewan kita tida mengapa, kerna barang djahat toewan kita maka djahatlah kita, den barang baek toean kita maka baeklah kita, itoelah hamba namanja jang mengasi kepada toeannja, den lagi sepatoetnja kita mengasih toean poetri itoe, kerna terlebih banjak pengasihnja kepada kita dari pada orang lain.

Satelah itoe maka sahoet Tan wadjik itoe, sahsoenggoehnja seperti kata toewankoe ini, tetapi pekerdjaan itoe boekan lajak kepada segala perpoetri, den boeka lajak kepada segala radja raradja kerna djikaloe di ketahwi kepada padoeka radja moeda, nistjaja matilah kita sekalijan ini.

Maka sahoet seri kentjana itoe: sekalipoen