Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/383

Halaman ini tervalidasi

1449

pada malem hari.

Satelah itoe, maka raijat poen sedang koerang sedap hatinja, maka laloe ia masoek kedalem astana Soeltan sekali.

Maka tatkala itoe ia bertemoe mantri besar, maka mantri poen terkedjoet malihat pengawal itoe, hanja seorang djoega jang poelang, dan jang lain itoe tiada, maka pikir dalem hatinja: takoet kaloe kaloe jang lain toe binasa oleh satroenja, maka laloe sigra di tanjakennja, katanja: Hai raijat pengawal kemanakah sekalijan itoe jang lain, tida ada bersama sama angkau?

Maka raijat itoepoen soedjoet menjembah, katanja: ja toeankoe, bahoea adalah segala kawan kami di loewar kota. bahoesanjaasanja toean Poetri Maal Djamdjam Seri Negara telah toedjoeh hari kami mentjari dia tida bertemoe, maka adalah pada soeatoe hari kami bertemoe pada seorang moeda jang bersama Indra Maulana Askandar jah jang telah di boenoeh beberapa kali, maka ialah jang telah mengataken toean poetri Maal Djamdjam itoe telah poelang kedalem negri, maka itoelah sebabnja kami telah poelang sig a handak malibat kaloe kaloe aken soenggoeh seperti katanja, dan djikaloe tida soenggoeh seperti kata orang itoe, hamba handak persembahken ia kepada Soeltan, bahoea ialah jang mengataken toean poetri Maal Djamdjam ialah jang membawa dia.

Satelah itoe, maka kata mantri Sjahbandi itoe, dimanakah sekarang adanja orang itoe?