Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/426

Halaman ini tervalidasi

1492

hati, kedoea doewanja dengan anak padoeka toewan jang namanja toean poetri Maal djam djam seri negara, jang terlaloe amat meshoer roepanja pada sagenap negri, bahoewa telah patoetlah ia bersoeamiken dengan kita. tida apa koerangnja dari pada radja jang lain, dan tida apa lebihnja radja radja jang dari pada kita.

Bahoewa itoelah kita harep sepaja padoeka toewan kaboelken seperti kata dalem soerat kita ini, sepaja mendapet selamat di dalem hidoep matinja segala isi negri, den santausa segala raijat dengan segala boengah hatinja, dan djadi tetap pekerdjaannja, den djikaloe tida di kaboelken den tida padoeka Soeltan toeroet seperti kata di dalem soerat ini, nistjaja datanglah bahla jang amat besar, den jang tida dapat di toelak lagi oleh segal laki laki, den nistjaja binasalah negrinja, den tertangkaplah radjanja, den terpendjaralah segala pahlawannja, den trikat segala hoeloe balang mantrinja, den terbo enoelahsegala raijatnja.

Maka mendjadi leboer binasa ketjil besart samoewanja, mendjadi soekar dan kesoekeran jang amat sanget, ketahwilah oeltan Moehamad Sjahrab, bahoewa Mahradja jang membawa soeraini ada penghoeloe dari segala laki laki, Mahra dja Widan Kabondan namanja, istamiwa kita namanja soeltan jang terlebi koewasanja, maka biarlah lebih maaloem, dan inget inget boenji boenji soerat ini djangan djadi menjesal pada achirnja adanja.