Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/429

Halaman ini tervalidasi

1495

Satelah soeda berhadep antara kedoeanja, tampil saorang penggawa Aripoel Dlohar itoe jang bernama Mangga Nora serta bertampik' katanja, Hai radja Bahroel Alam? hanterkenlah toean poetri Maal Djam djam Seri Negara itoe kemari dengan pakiannja, soepaja akoe boleh lekas persembahken kepada radja koe dengan selamatnja.

Salelah di dengarnja oleh penggawa Bahroel Alam itoe, maka laloe mengoenoes pedangnja, katanja: Hai kaoem djindik ? rasahkenlah dehoeloe bekas tangan, maka di sanalah angkau mendapat poetri Maal Djam djam Seri Negara dengan moedahnja, serta hampirlah kedoeanja, maka laloe di perangnja dengan pedang, maka laloe di tangkisnja dengan parsinja itoe seperti belah rasa telingahnja, maka laloe memantjoer mantjoer api demikianlah roepanja, maka penggawa Aripoel Dlehar poen tertawa, katanja: habiskenlah koewatmoe memaloe akoe, beloenlah lagi akoe ini rasahken, adalah seperti rasa penganten baroe menjoebit lakinja, demikianlah rasanja.

Satelah itoe maka kata penggawa Bahroel Alam angkau gantilah memerang akoe ini.

Sahoetnja tidalah akoe ini maoe membales dehoeloe, dari pada sebab beloen lagi berapa rasanja perangmoe itoe, dan oesalah akoe ini membales kepadamoe, terlebih oetama oestri Maal Djamdjam Seri Negara serahken saajd padakoe soepaja angkau beralahan melawan