Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/430

Halaman ini tervalidasi

1496

padoeka.

Satelah itoe maka penggawa Bahroel Alam poen mendjadi terlaloe amat marahnja, serta di ambilnja toembaknja laloe di toembaknja dengan sekoeat koeatnja kepada dada penggawa Aripoel Dlohar itoe, maka laloe di tangkis dengan pedangnja, maka tetkala itoe malesat toeroen hoedjoeng pedangnja laloe tergaris betoel pangkal pahanja, maka habislah pelana koeda itoe berhamboeran darah serta dengan tjelânanja.

Sahsoedanja itoe di rasakennja jang ia loeka, laloe ia mengoenoes pedangnja serta menjerang kepada penggawa Bahroel Alam, maka laloe di tangkisnja dengan gagang dadapnja, maka dari pada sanget kerasnja jang memerang, maka terlebih keras jang menangkis, maka laloe pateh kedoea sendjata itoe.

Satelah penggawa Bahraoel Alam malihat hal itoe, maka laloe sigra mengoenoes pedangnja serta di perangnja kepada pinggang penggawa Aripoel Dlohar itoe dengan sehabis habis koeatnja, maka laloe kena pada sama tengah pinggangnja itoe, laloe poetoes sekali doewa, sehalai poen tida ada jang tinggal lagi, maka laloe matilah penggawa Aripoel Dlohar itoe, maka laloe goegoer badannja dari atas koedanja, maka kakinja masi djoega di atas gandaran, maka laloe berhamboeran hoetaknja, dan adalah jang pata di perangnja koedanja sekali, maka belah doea dengan doedanja.