Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/442

Halaman ini tervalidasi

1508

lah pada masa itoe.

Maka tidalah kami seboetken lagi hal itoe, dan tidalah kami seboetken halnja raijat Aripoel Dlohar kembali mengataken radjanja telah mati itoe, dan tidalah kami seboetken hal orang jang membawa soerat, maka handaklah kami seboetken tjeritanja orang jang ada pada boekit Raman Giri itoe adanja.

Alkajsja maka terseboetlah perkataannja Pandi ta Raman Raman itoe di dalem boekit Raman Giri, telah tiga hari lamanja ia soeda bernanti. nantiken tjoetjoenja kedoewa anak moeridnja itoe, beloen djoega ia kembali dari pada memana boeroeng itoe, maka laloe pikirnja: kemanakah garangan tjoetjoendakoe Indra Maulana Askandar Sjah itoe tida kembali, serta mamandanja poen jang menjoesoel tida ada chabarnja.

Satelah itoe maka Pandita Raman Raman poen memanggil anaknja, ia itoe toean poetri Roemroem Bahroem itoe, maka laloe sigranja ia dateng.

Maka titah pendita, Hai anakoe dan boewah. hatikoe kemanakah anakmoe si latjoer itoe ? tida aken kembali telah tiga hari lamanja, tidaken dateng kepadamoe?

Mada sembahnja točan poetri dengan lemah lemboet barang lakoenja, serta katanja: wai toeankoe telah brapa hari padoeka ananda si latjoer itoe tiada masoek kedalem Gowa beta, dan pada pikir beta adalah pada tempat ajahenda, djadi