Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/457

Halaman ini tervalidasi

1523

keloesr kedoeanja aken mengadep Sjah alam.

Sahsoedanja itoe maka toewan peetri poen sigra berangkat keloear serta dajang dajangnja dengan selangkepnja pakian keradjaan itoe.

Satelah sampe pada balik astanah maka laloe masoek kedalem tiri, ser. . .a sembahnja dar dalem tiri, mengapakah toeankoe memanggil beta ini? seperti orang jang ada kesalahannja handak di hoekoem oleh radja, lesoeh beta beloenken hilang bekas bermain main di laoet kemaren itoe.

Satelah itoe maka Soeltan poen tersenjoem, serta katanja: tida mengapa titah sedikit pada lain hari kita pergi lagi bermain main mentjari karang di laoet, soepaja toean djangan mendapet sakit sakit lagi seperti itoe, maka sekarang sebab hamba panggil toeankoe handak kakanda memberi taoe oleh adinda, bahoea adalah seorang moeda dari dalem hoetan mana antalah dia, dateng dateng mengakoe anak pada kakanda, aken memboeatken soewatoe penjakit bagi adinda ampoenja hati, dan sekarang ia ketahoean jang ia boekan anak kakanda, maka kakanda handak memberi hoekoem kepadanja, maka kakanda

hoekoem dengan tahoe kakanda sendiri, takoet kaloe kaloe tampah toean toean kedoea salah, kelak di katanja sebab takoet di dengar istrinja djadi di boenoeh anaknja jang tida berdosa, maka itoe sekarang di pereksa dengan segala hakim soenggoehlah dengan teroes terangnja jang ia boekan anak pada kakanda, soepaja

Soeltan Taboerat

173