Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/484

Halaman ini tervalidasi

1550

nistjaja ankau tida dapat melariken diri moe.

Satelah itoe maka segala dajang dajang poen toeroenlah pada malem itoe masing masing.

Maka Tan Siri Kintjana poen berdateng semba, jatoewankoe: bagoewa ini djanganlah berpisah mati toewankoe matilah beta, karna terlandjoer kita bertegoe tegoehan waada, djikaloe beta tinggalken toewankoe apalah soedanja nama kita berkasih kasihan ini.

Maka kata toewan poetri Maal Djamdjam Seri Negara mana djoega kehandak diri, djikaloe diri handak meninggal bete siapa lagi melarangken toean ini.

Satelah itoe, maka Tan Seri Negara Kentjana poen tinggallah di atas maligai kedoewa toean poetri itoe, dan segala dajang dajang jang lain poen habis lari toeroen serta membawa perbekalan itoe.

Sahsoedanja itoe maka datenglah djaoeh malem, maka kata Tan Seri Kentjana wai toeankoe: mata beta ini sangat garib sekali kali handak beradoe,dan selamanja beta di dalem maligai toeankoe belon pernah beta mengantoek seperti ini, dan marilah kita tidoer soepaja kita bisa aken bangoen mendoesin pada djem poekoel tiga dan kita lari.

Maka sahoet toean poetri Maal Djamdjam Seri Negara akoe takoet tidoer, kaloe kaloe ia dateng kemari apalah halnja nistjaja di dapetnjalah kita ini, nistjaja di ambinja dan di bawanja kita kedalem negrinja.