Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/498

Halaman ini tervalidasi

1564

ini?

Adapoen maka satelah permaisoeri malihat jang Indra Boeganda Aspandar Sjah itoe, mako laloe terkedjoet serta memeloek kakinja sambil menghimpasken dirinja, seria dengan ratapnja, wai soedarakoe: demekijanlah hal beta ini, den negri telah di alahken oleh seoang radja den anak beta kedoewanja telah hilang memboewang dirinja, den jang mati inilah ija anak Sjahbandi, den padoeka Soeltan Sjahrab telah di tangkepnja kedoea Sjah bandi itoe telah di pendjarekennja, maka segala isi negri jang sepeninggalnja telah di bawa pretanja, den jang lain telah habis terboenoeh den satengahnja mati den satengahnja melariken dirinja, antalah kemana pərginja tida berkatahoewan lagi, serta katanja: wai soedarakoe, apakah bitjara soedarakoe sekarang?

Adapoen maka satelah anak radja itoe mendengar katanja permaisoeri itoe, maka sangatlah. marahnja serta di soeroenja tanemken mait itoe.

Maka laloe di tanem oranglah dengan sepertinja.

Satelah soeda seleseh dari pada menanem ma t, maka tidalah kami seboetken hal Tan Poespa itoe bertjntaken anaknja jang mati itoe, hingga seperti mana ba'esan pekerdjaannja djoega jang demikijan, maka kami seboetkenlah soeltan Indra Boeganda Aspandar Sjah itoe.

Sahsoedanja ija masoek kedalem kota itoe, maka laloe berboeat soerat dengan sendirinja serta di soeroe bawa pada bidoewannja itoe kepada radja