Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/521

Halaman ini tervalidasi

1587


Maka soeltan poen soekalah hatinja serta mentjijoem kepala anaknja kedoewa, serta ija memberiken persalin kepada anaknja kedoewa dari pada pakejan keradjaan. dan segala mantri hoeloebalang penggawa dan kepala perang semoewanja di persalinkennja oleh radja sekalian dengan sepertinja, dan adalah antara tiga hari lamanja soeltan berboewat arowah pada jang mati mati dalem perang, dan segala boenji boenjijan poen di paloe oranglah dengan tanda kemenangannja tiga hari lamanja, maka medan poen di perbaiki oranglah.

Hatta maka tidalah terseboet perkataannja Mahradja Aripoel Dlohar, dengau segala radja radja jang tinggal itoe masing masing dengan masgoelnan, sebab raijatnja banjak jang koerang itoe.

Satelah itoe maka titah Soeltan itoe kepada segala radja radja itoe, Hai soedarakoe sekalian: besok hari akoe pergi berperang sendiri, dan djangan segala mantri hoeloebalang ingat hatinja, lagi djikaloe akoe beloen mendjadiken segara hidjau negri Bahroel Alam sampe dateng pada negri Toral Aakan dan negri Tädjir beloenlah poewas rasahatikoe, dan akoe ini tangkep segala radja radja itoe, dan akoe djadiken ija toekang kebonkoe, dan satengahnja akoe djadiken toekang goembala segala binatangkoe itoe.

Satelah itoe maka laloe di djemoenja segala radja radja makan dan minoem serta sekalian mantri hoeloebalang dengan sepertinja.

Sahsoedanja habis dari pada makan dan minoem itoe, maka segala boenji boenjijan poen

Soeltan Taboerat

121