Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/53

Halaman ini tervalidasi

1029

tengahnya samoewanja itoe poen berseloeboeng ija dengan kaen lagi bersajap kedoewa belah belakangnja itoe, dan satengahnja bermahkota den berdjamang, maka terlaloe amat indah sekali roepanja, maka masing masing dengan sendjatanja seperti pedang den toembak lambing den soempitan, maka semoewanjapoen terbanglah kesana kemari seperti boeroeng gelatik den pingit roepanja.

Satelah itoe maka sekoetika poela datenglah segala raijat Djin serta dengan tampik soeraknja dengan roepa jang tida keroewan bangoen.

Maka satelah itoe tiada dapet di kataken lagi serta dateng hendak menergam lakoenja, satelah hampir maka laloe mengamoek pada raijat Dewa Dewa itoe.

Maka segala Dewa Dewapoen melepasken anak panahnja, den lambing soempitannja, maka barang jang kena tida mandoereta lagi rasanja, maka laloe mati, den segala raijatnjapoen mendjilat dengan lidahnja, den adalah jang meloedah ken dengan loedahnja, maka tatkala itoe banjak lah raijat Dewa jang mati sebab lidahnja sanget mandjoernja, barang siapa jang kena di djilatnja hangoeslah seloeroeh toeboehnja jang terdjilat seperti aer penjedoehan rasanja.

Satelah penghoeloe itoe malihat jang segala Dewa Dewa itoe banjak mati, maka laloe ija bersikap toeboehnja serta memboekaken kesaktijannja itoe, maka dengan sekoetika itoe djoega toeroenlah hoedjan anak panah jang terlaloe amat