Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/530

Halaman ini tervalidasi

1596

lang, dan satengahnja di boenoenja dan satengahnja di tangkep dengan hidoepnja, dan Hoestan Sabab kedoewa Hoestan Lantaran sedang asik mengamoek itoe, maka di lihatnja segala raijat itoe oendoer, maka terlaloe amat herannja, serta di lihatnja kehadepan terpandanglah seorang radja serta bergandaran gadjah, dengan besar pandjangnja serta djenggotnja dan tjambangnja terhoerai itoe serta dengan sendjatanja, betoel seperti roepa Kai Loesin, maka ijalah jang menghimpas ken segala mantri hoeloebalang itoe, maka banjaklah bangkai pada hampirnja itoe, maka dengan sekoetika itoe djoega bangkai poen bertamboen tamboen nanlah seperti boekit roepanja, dan hoetak segala laki laki habislah berhamboeran dengan darah itoe, maka asep bedil dan asep marijem itoe seperti malem roepanja, dan segala gandaran radja radja poen maboklah sekalian mentjijoem dara ampoenja baroe itoe.

Maka dengan sekoetika itoe oendoerlah segala raijat Bahroel Alam dan raijat Tädjir serta raijat Toral Arkan habislah oendoerlah semoewanja, tida dapet bertantang lagi dengan lawannja.

Satelah Mahradja Aripoel Dlohar itoe malihat jang raijat Tädjir itoe oendoer, maka laloe di soeroenja desek sekali, maka laloe di tempoenja sekali dengan bedil senapan dan marijem dan panah, maka tidalah tertahan lagi rasanja.

Satelah itoe maka soeraklah segala raijat negri Bahroel Adjaib, serta katanja: roentoekken sekali pintoe kotanja.