Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/536

Halaman ini tervalidasi

1602

moeknja, maka seealah mantri hoeloebalang Bahroel Alam poen banjak jang mati, dan jang pada ketika itoelah,

Satelah itoe maka Soeltan Boeganda Aspandar Sjah poen sampe keloewar kota, masoek kedalem tantara banjak dengan marahnja, betoel seperti harimau handak menergam lakoenja.

Satelah sampe pada medan itoe, maka di lihatnja pada ananda itoe telah aken mendjadi satoe moekanja pada boemi kedoewanja, serta di djedjaknja lehernja, dan Hoestan kedoewa poen telah di kempitnja seperti orang menangkep anak boeroeng djoewa roepanja.

Satelah itoe maka segala sendjata mantri Hoeloebalang dan sendjata segala raijat jang tadjem tadjem tida mengenai padanja, maka pada ketika itoe Mahradja Toral Arkan poen mengambil panah poesakanja, dari pada padoeka ajahanda Soeltan Taboerat.

Maka di panakennja betoel kepalanja, laloe terkenah pada Mahkotanja dari pada tatopong besi itoe, jang bertahta dengan permata inten itoe, maka Mahkotanja itoe poen djato keboemi serta menimpa segala raijatnja sendiri, maka adalah sepoeloeh orang jang mati kegoegoeran tetopong itoe, maka laloe ija tertawa tawa kelak kelak, serta katanja: Hai laki laki sijaj a angkau? sangat pendekar angkau? sajangnja Mahradja Goemanda Soeta ini ada pada kakikoe, dan djikaloe tijada nistjaja akoe tangkep padamoe itoe.

Maka sahoetnja Soeltan, Hai radja sijapa na-