Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/81

Halaman ini tervalidasi

1057

Maka sembahnja, ja toewankoe sebabnja ia berboewat binasa segala raijat patek, dari pada sebab menoeloeng kepada raijat manoesija itoe.

Satelah itoe maka Mahradja Danoe Sakti WiraDjaja poen mengetahwi hal ichwal di dalem negri Tadjir itoe, maka laloe tersenjoem katanja: soedalah akoe poen tahoe halnja anak radja Toral Arkan itoe, den sekarang manakah anak radja Djin itoe?

Maka sembahnja: ja toewankoe itoelah hamba taroken dia di dalem tjetjoepoe ini.

Sjahdan maka laloe di boekanja tjetjoepoenja.

Satelah Mahradja Djin melihat jang tjetjoepoe itoe terboeka, maka laloe sigra keloewar dengen goepoenja sebab di sangkanja ia masi ada pada goenoeng Arboe Giri itoe, satelah sampe keloewar laloe di lihatnja dirinja di hadepan Mahradja Danoe Sakti Wira Djaja, maka laloe kemaloe maloewan ia hendak lari, maka kakinja poen lemas tida koewat berdiri lagi rasanja, den dilihatnja kanan kiri banjak sekali radja radja jang sedang lagi doedoek mengadep Mahradja Danoe Sakti Wira Djaja itoe, maka bertamba tamba maloenja, serta ia teroes soedjoed menjembah kepada kaki Mahradja Danoe Sakti Wira Djaja.

Sasoedahnja itoe maka laloe titah Mahradja Danoe Sakti Wira Djaja itoe, Hai Mahradja Djin? mengapa sekejan lamanja ini angkau tiada dateng dateng mengadep akoe, den lagi mengapa angkau berani melawan kepada Mahradja Dewa

Soeltan Taboerat

128