Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 03.pdf/82

Halaman ini tervalidasi

1058

ini, den tidakah angkau inget pesenkoe, bahoewasanja djanganlah angkau berani melawan kepada Mahradja Widanta Sakti, boekankah akoe telah soeda kataken kepadamoe, bahoewa Mahradja Widanta itoe soedara jang tertoewa dari padamoe, mengapa angkau berani berboewat binasa segala raijatnja den bahoewa angkau tiada takoet kepada akoe.

Satelah itoe maka sembahnja: ja toewankoe dengen seriboe keampoenan hamba poehoenken kepada toewankoe, bahoewasanja tida sekali kali hamba berboewat binasa kepadanja, hanja ialah jang memberiken hamba maloe di hadepan segala anak manoesija itoe, den hamba di tangkep nja den sekalijan raijat Djin djoega.

Maka sahoet Mahradja Danoe Sakti Wira Djaja, Hai Mahradja Djin: bahoewasanja telah lima ratoes riboe tahoen akoe doedoek keradja-an dalem tanah Periangan ini, dengen segala raijat tentarakoe sekalijan, maka seorang poen belon taoe ada jang berani mendoestaken akoe, den seorang radja radja jang besar besar dari pada segala kaoem Djin, den Peri Mambang den Indra Djindra Mengendara, den segala Dewa Dewa seorang poen tiada jang berani memandang moekakoe sekalijan ada di bawa titahkoe dan semoewanja doedoek di bawa singgah sanakoe, bahoewasanja pada waktoe ini tiada dapet sekali bedebah serta bebelmoe, bahoewanja seriboe radja radja jang di bawa tahtakoe ini tidalah jang seperti kamoe, mengapa kamoe tida