Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/101

Halaman ini tervalidasi

1727

kemedijan hamba di perboeatnja pitna sampe aken mendjadi sabagini roepa.

Setalah radja singa mendengar katanja itoe, maka mendjadi terlaloe amat maranja, serta ija berdiriken boeloenja seperti roepa boeloeh Landak, serta katanja kepada mantrinja, katanja: Hai mantrikoe apakah bitjaramoe sekaraug ini?

Maka sahoetnja jatoeankoe sekarang ini sepatoetnja toeankoe toeloengken pada radja radja jang ketjil, jang dateng mengadoeken halnja, sebab kata orang jang pandekar selagi api masi ketjil, baeklah kita pademken djangan sampe mendjadi besar, kerna djikaloe ija besar nistjaja menoenoeken segala roempoet jang kering, sekalipoen soengai jang besar aernja poen boleh kering, dari pada sebab kebesaraunja api itoe, maka itoelah ibaratnja bepada radja manoesija itoe, sedang sekarang ija seorang diri dapatlah meroentoeken negrikoe Krebo giri itoe, kerna gowa itoe sangatlah sekali meshoer chabarnja dan ija dapat djoega meroentoeken, istamewa ija dapat segala tempat binatang, maka bertamba tamba banjak jang membantoe dija nistjaja' kita djoega dapatlah di roentoehken, maka djilaloe pikir hamba baeklah sekarang ini toeankoe katengken negrinja itoe, kerna sebeloenuja ija mendjadi radja besar.

Satelah itoe maka katanja Bajoe Soepa: jatoeankoe soenggoehlah seperti kata tocan mantri jang boediman itoelah.

Satelah itoe maka radja singahpoeu menjoe-