Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/134

Halaman ini tervalidasi

1760

adjabnja, maka laloe ia menangis serta terkenangken soedaranja pada malem itoe, didalem Gelap goelita.

"Kata Ahmad Bramca jang mengarang tjeri'ta ini: Hai soedarakoe pembatja, ingatlah baek baek nasehat ini, barang siapa djoega jang soeka membikin binasa samanja menoesia, sekali poen hina bangsanja, maka daperlah balesannja hari di belakang, kerna soeda teratoer oleh toe'han Malikoel Adil ti la boleh di moengkir lagi.

Adapoen maka kata Mahradja Goemanda Soeta dengan ratapnja, wai Adinda apalah halnja kakanda ini, ban sekarang ini datenglah balesannja atas pérboewatan kakanda, maka toewan nistjaja mendjadilah soewaminja penganak peraoe itoe, dan negri kita poen roesak binasa, dan toewan kakanda selakoe jang demikijan ini, maka berbagi bagi roepa ratapnja di dalem hoetan itoe sijang dan malem menang oeng doeka tjita dengan brapa sangsara dan seksa atasnja, maka djikaloe malem itoe ia menangis tidalah berhenti, dan makan poen barang sedapet dapetnja sambil ia, bergoeling goeling kesana kemari dengen ikatnja bemikianlag.

Alkaijsjah maka terseboetlah perkataannja Djami-Dajmi itoe, jang menamaken dirinja dengan senama kepada Indra Maulana Askandar Sjah dan ialah jang mengakoe ngako anaknja soeltan Toral Arkan soenggoeh, dan boekannja palsee itoe.

Satelah ai malihat di dalen ramalnia dan dja-