Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/135

Halaman ini tervalidasi

1761

moesnja, maka Mahradja Goemanda Soeta ada pada laoetan, sehsoedanja al sambe pada tepi laoet, maka di lihatnja kesana kemari poen tida maka heranlah dirinja serta malihat padanja dalem neodjoemnja, maka mengataken aba pada roemah orang toewah miskin, maka di lihatnja poen tijada, maka mendjadi heranlah dirinja, serta berpikir di dalem hatinja, bahoewa selamanja akoe berpikir di dalem hatinja, bahoewa selamanja akoe mamegang djamoes ini, belon perna mengatken djoesta kepadakoe, maka pikir di dalem hatinja, bahoewa patoet djamoes ini mendjadi tida terang perkataannja, sebabnja akoe ini telah mendjoestaken Soltan Toral Arkan, kerna barang sijapa mamegang djamoes tida dapat sekali berkata djoesta, djikaloe dengan berdjoesta nistjaja djamoes itoe mendjoestaken dia, maka dateng sekarang djrmoes dan bidaan semoawanja djoesta, sebab kitabnja itoe soedah djoesta, sebab Indra Maulana palsoe itoe telah mendjoestaken soeltan, kerna kata djamoes ija dapat mentjari sendiri, dari pada sebab hatii jang dengki djadi di kata ketiga dengan anak radja, itoelah sebabnja ija berboeat djoesta djadi djamoe itoe mendjoestakan dia poela, maka datang sekarang bida'ah tiada bole mengataken betoel betoel malinken dengan Mahradja Goemanda Soeta tidaken djaoeh, tetapi beloen ketahoewan di mana tempatnja, sebab djamoes itoe soeda roesak hanja boleh berkata orang itoe dengan sangsara, tetapi di bawa bawa poehoen besar besar, maka di sanalah ai mentjari sagenap