Halaman:Hikajat Soeltan Taboerat 04.pdf/176

Halaman ini tervalidasi

1802

serta Nata soeltan: Hai kamoe apa barang bitjaramoe itoe jang tida dapet masoek kepada akal sekali, sebab njata sekali kali doestamoe, tetapi sekarang ini akoe tida dapet menghoekoemken orang ini, kerna ia mengakoe anak radja besar, dan sekarang baeklah angkau bawa orang ini kedalem negri Bahroelg Alam djoega, soepaja tentoenja apa baran bitjaranja.

Maka Soeltan Bahroen poen sanget toewanja sekali kali, dan lagi soeda ada banjak koerang penglihatannja, serta koerang djoega pendengarannja, maka itoe pada pendapetannja dalem pikiran kaloe kaloe songgoeh soenggoeh djoega ia anak radja, maka laloe ia bertanja kepada mantrinja itoe jang bernama Datoe Bidjaksana, katanja: Hai mantrikoe, apakah bitjaramoe dari pada hal ini?

Maka sembah mantri Datoe Bidjaksana itoe, jatoewankoe beriboe riboe ampoen kebawa doeli toewanko jang terlebih maaloem, kurna pada pikir hamba jang hina ini, bahoewa orang ini sanget djahatnja sekali kali, kerna beraninja ia mengakoe ia anak radja besar, nistjaja takoet soeltan hoekoem padanja, sebab iapoen ketahwi dari pada ini, takoet pada makam Soeltan Marhoem itoe, sebab keramatnja, djadi ia membawa nama jang demikijan itoe, pada penpengeran hamba Soeltan Toral Aakan anaknja hapja doewa orang djoega, seorang tjoetjoenja toewankoe seorang tjoetoenja oleh Soeltan Taid, dan lagi barang bitjaranja orang ini tida sekali patoet,